Salam
Semangat Kemerdekaan!
Di bulan
Agustus, bulan kemerdekaan ini, Proaktif Online kembali terbit. Kemerdekaan
kali ini diterjemahkan sebagai kemandirian dan kedaulatan diri untuk memilih
berbagai hal penting dan kebutuhan mendasar dalam kehidupan. “Mandiri Memilih:
Berdaulat untuk Memenuhi Kebutuhan Diri” menjadi tema yang dipilih untuk
Proaktif Online edisi no.23/2019 kali ini. Bisa memilih berarti merdeka untuk
meningkatkan kualitas hidup, meski pilihan yang diambil tidak umum dipilih oleh
masyarakat. Peningkatan kualitas hidup berarti tidak hanya memikirkan diri
sendiri, namun meningkatnya juga kepedulian pada makhluk lain dan keselarasan
hidup dengan alam semesta. Para aktivis yang menjadi penulis di edisi kali ini
menyadari betul akan hal ini.
Pada rubrik
MASALAH KITA, Kristien Yuliarti menceritakan
kegelisahannya tentang upaya menjaga kebersihan tanpa mencemari lingkungan. Ia
yakin, ada bahan lokal yang ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai
alternatif sabun pabrikan. Berkenalanlah ia dengan lerak, berdirilah Omah Hijau
sebagai jalan baginya mensosialisasikan lerak. Namun demikian, bergerak sendiri, ternyata tidaklah mudah. Seringkali tanpa teman menjadikan perubahan sulit
dilakukan. Inilah permasalahan yang dialami Karina Adistiana, penulis dalam
artikel kedua pada rubrik MASALAH KITA. Ternyata kemandirian
memilih tidak serta merta membuat perubahan jadi mudah. Psikolog dan aktivis
pendidikan ini memaparkan bahwa keberadaan teman dalam melakukan perubahan menjadi
aspek penting bagi keberhasilan kita dalam upaya memperjuangkan kedaulatan
pangan dan hidup selaras alam.
Di rubrik PIKIR, ada Mayang Manguri yang mengajak kita berpikir
bersama dalam memilih gaya hidup. Apakah memilih gaya hidup yang tren di masyarakat
membuat kita menjadi berdaulat? Atau pilihan gaya hidup yang lain dan tidak
populer, seperti frugal living
membuat kita menjadi lebih sejahtera? Ternyata kemandirian dalam memilih pun
ada resikonya. Karena, menjadi mandiri berarti bertanggung jawab dengan pilihan
hidup kita. Hal inilah yang disampaikan Any Sulistyowati dalam Rubrik OPINI.
Di rubrik TIPS kali ini, Fitri
Kusnadi berbagi kiat-kiat berdasarkan pengalamannya ketika memilih
menyelenggarakan pendidikan mandiri bagi keluarganya. Konsekuensi bahwa kita
perlu mengubah cara pandang kita terhadap pendidikan dan anak adalah salah satu
tips yang disampaikannya. Sedangkan penulis artikel selanjutnya di rubrik TIPS, Rensti Raharti, memaparkan cara-cara
menjalankan gaya hidup minim sampah yang sederhana dan dapat dimulai dari
rumah, sekaligus memberi contoh gaya hidup ini kepada anak, agar kemandirian
dan kedaulatan hidup dapat dilanjutkan pada generasi selanjutnya.
Siapa yang
tak kenal SHINE? Platform pendidikan
informal yang memberdayakan masyarakat dengan pelatihan-pelatihan terutama
produk sehari-hari yang selama ini menimbulkan ketergantungan masyarakat pada produk berkemasan. Dalam
rubrik PROFIL, Kandi
Sekarwulan mengangkat sepak
terjang Ines Setiawan, pendiri dan penggerak
SHINE. Kita tentu dapat belajar dan menerima inspirasi dari Ines tentang
bagaimana ia bisa sampai kepada pemikiran dan lakunya untuk menjadikan sebanyak
mungkin orang berdaulat atas dirinya untuk memenuhi kebutuhan diri.
Sedangkan
pada tulisan yang kedua pada rubrik PROFIL, Kukuh
Samudra mengangkat kisah Mbah Paiman, seorang petani “kolot” di daerah
Karanganyar, yang mempertahankan cara bertani dengan berdaulat: organik,
menanam dari bibit hasil panen serta membuat kompos sendiri. Keputusan ini
diambil secara mandiri oleh Mbah Paiman, sekalipun dianggap aneh oleh
orang-orang di sekitarnya.
Pada rubrik
MEDIA, Sally Anom Sari mengangkat beberapa film yang
mengangkat kemandirian hidup dan pemenuhan kebutuhan diri. Dalam rubrik JALAN-JALAN, Debby Josephine mengajak kita ke sebuah
tempat yang mengupayakan kemandirian dan kedaulatan pangan, sebuah tempat di
perbatasan Kota Bandung dan Cimahi, yang bernama Kebun Belakang.
Terakhir,
Navita Kristi Astuti bercerita tentang bagaimana selama ini KAIL
menjalankan kemandirian di Rumah KAIL, dengan memanfaatkan bagian rumah dan
kebun. Masih banyak tantangan untuk mewujudkan KAIL sebagai rumah nol sampah (zero waste). Namun ada beberapa sistem
yang telah berjalan di Rumah KAIL yang secara perlahan-lahan tapi pasti ikut
mendukung peningkatan kualitas hidup anggota KAIL, relawan dan mitra yang
berkunjung maupun makhluk hidup yang lain yang juga tinggal di Rumah KAIL.
Semoga artikel-artikel
di dalam edisi ini menambah permenungan bagi para pembaca terkait kemerdekaan
dan kedaulatan dalam menentukan kehidupan yang sehat dan selaras alam.
Editor:
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny