[MEDIA] FILM THE BIG SHORT: BERTARUH MELAWAN SISTEM

Oleh: Fransiska M. Damarratri


Poster The Big Short
Sumber: flickr.com/photos/bon_appetit
Judul: The Big Short
Tahun: 2015
Sutradara: Adam McKay
Pemeran: Christian Bale, Steve Carell, Ryan Gosling, dll
Genre: Biografi, drama, komedi
Rating: Dewasa
Skor IMDB: 7.8
Skor Metacritic: 81%
Skor Rotten Tomatoes: 88%
*Review ini mengandung cerita-cerita yang merupakan bagian plot penting dalam film

Walaupun dikemas dalam genre drama dan komedi, isu yang diusung film The Big Short tidaklah main-main. Kehancuran ekonomi Amerika Serikat di tahun 2008, yang efeknya berantai ke seluruh dunia menjadi narasi  utama. Hollywood seakan mencoba menceritakan ‘borok’ negaranya sendiri dengan krisis ekonomi yang dianggap paling fatal di sepanjang sejarah modern.

Walau begitu, penyampaian cerita film ini dibuat upbeat, lucu dan tidak membosankan. Bahkan, pemirsa bisa terdorong mendukung tokoh-tokoh utama sebagai semacam protagonis yang bertaruh melawan sistem. Seakan mereka sedang berupaya menyelamatkan dunia. Aktor Ryan Gosling memainkan salah satunya sebagai Jared Venett---seorang bankir dari bank investasi multinasional, Goldman Sachs. Gosling sekaligus berperan menjadi narator film yang serba tahu.


Sesekali, alur film akan berhenti untuk mempermudah pemirsa memahami apa yang sedang terjadi. Tidak mudah mencerna film yang memuat adegan-adegan dengan begitu banyak istilah investasi dan ekonomi. Kritik tentang penggunaan istilah-istilah memusingkan ini pun dimuat di dalam film, ketika karakter narator berujar:

[Istilah-istilah ini] cukup membingungkan bukan? Apakah Anda merasa bosan? Atau merasa bodoh? Ya, memang sudah seharusnya begitu. Wall Street senang menggunakan istilah-istilah membingungkan supaya Anda menganggap hanya mereka yang bisa mengerjakan apa yang mereka kerjakan. Atau, bahkan, supaya Anda membiarkan saja mereka mengerjakan apapun.



Chef Anthony Bourdain menjelaskan definisi sebuah istilah di dapur restorannya. Sedangkan di adegan lain, Selena Gomez dan Dr. Richard H. Thaler, Phd. menjelaskan konsep lanjutan dengan permainan Blackjack . Sumber: ew.com, dailymail.com

Di setiap jeda tersebut, pemirsa disuguhi sketsa bintang-bintang populer yang mencoba menjelaskan dengan peragaan-peragaan yang lebih dekat dengan dunia nyata. Chef Anthony Bourdain, penyanyi Selena Gomez, hingga aktris Margot Robbie pun menjadi cameo.
Namun, pemirsa akan tetap membutuhkan sedikit ketertarikan atau mungkin pengetahuan tentang dunia finansial untuk bisa dengan mulus mengikuti jalan cerita film ini.  

Tiga kisah berbeda membawa pemirsa memahami bagaimana ekonomi Amerika Serikat  runtuh. Di balik itu, terkuak juga bagaimana sistem yang fraud atau penuh tipu daya mendorong peristiwa-peristiwa itu terjadi. Cerita dimulai saat seorang manajer dana investasi bernama Dr. Michael Burry menyadari bahwa pasar perumahan Amerika akan jatuh mulai dari tahun 2007.

Kisah terbentuknya pasar perumahan Amerika diawali sejak 3 dekade sebelumnya. Pada tahun 1970-an, seorang pedagang obligasi bernama Lewis Ranieri menciptakan “mortgage bonds” atau singkatnya semacam surat hutang yang terdiri dari ribuan cicilan rumah (KPR). Surat hutang tersebut kemudian diperjualbelikan. Keuntungan memiliki surat hutang tersebut diasumsikan tinggi, karena terdiri dari banyak sekali hutang yang mencakup cicilan pokok serta bunganya.

Ryan Gosling, sang bankir sekaligus tokoh narator, menggunakan permainan Jenga untuk menjelaskan mortgage bonds. Sumber: boothbayregister.com
Pasar perumahan selalu diasumsikan sebagai pasar yang stabil dan berisiko rendah. “Semua orang pasti akan membayar cicilan rumahnya!” “Orang macam apa yang tidak menyicil untuk rumahnya?” Karena anggapan itu, surat-surat tersebut diberi ratingatau nilai tinggi oleh lembaga-lembaga penilai kredit.

Begitulah kepercayaan sistem yang secara umum berjalan.  Seiring cerita, kepercayaan tersebut ternyata berdasarkan asumsi yang terlalu besar. Kepercayaan tersebut mengakar dan mendorong praktek-praktek yang mendukungnya untuk terus mengikuti. Selama 3 dekade lebih praktek tersebut bergulir dan meraup keuntungan.

Dr. Burry melihat bahwa surat hutang tersebut sebenarnya berisiko. Terutama, karena di dalamnya terkandung tidak hanya KPR bernilai prima, namun juga KPR kelas bawah. Ternyata muncul praktek di mana banyak KPR bernilai kurang baik, yang memiliki risiko tinggi tidak dicicil, dipadukan ke dalam mortgage bonds. Dan anehnya lembaga penilai kredit tetap menilai banyak mortage bonds yang ada dengan rating tinggi.
Dr. Burry diperankan oleh Christian Bale.Sumber: thestranger.com

Dr. Burry pun mengambil sebuah langkah investasi yang kurang lebih serupa dengan mengasuransikan surat-surat hutang tersebut. Jika terjadi wanprestasi cicilan sesuai prediksinya, maka dia akan mendapatkan untung yang sangat besar dari asuransi tersebut. Akan tetapi, tentu dia pun harus membayar premi yang jumlahnya sangat banyak kepada bank.

Pada awalnya, tidak ada produk asuransi seperti itu. Dr. Burry berkeliling dari satu bank ke bank lainnya di New York dan mendapatkan tatapan ketidakpercayaan. Tentu saja, Dr. Burry ingin membeli asuransi yang nilainya sangat besar untuk hal yang dipercayai secara umum tidak akan pernah terjadi. Namun, para bank tersebut menyetujui untuk menyediakannya karena melihat banyaknya uang yang akan Dr Burry bayar. Setelah Dr. Burry pergi dari ruangan rapat, para bankir tersebut menertawakannya.

Sampai akhir cerita, Dr. Burry menggelontorkan 1.3 milyar USD dari dana investasi yang dia kelola untuk mengasuransikan surat-surat hutang tersebut.

Langkah awal Dr. Burry tidak dipercayai oleh orang kebanyakan. Akan tetapi, beberapa orang mengikuti langkahnya. Salah satunya adalah dua pemain muda bernama Jamie Shipley dan Charlie Geller. Keduanya dibantu oleh Ben Rickert, seorang mantan bankir yang percaya bahwa dunia akan jatuh ke dalam krisis. Ben digambarkan sebagai orang yang tidak mempercayai sistem finansial dan kini menanam sayuran di halaman rumahnya.

Jamie dan Charlie sangatlah bersemangat saat mereka mengambil keputusan-keputusan gila serupa dengan apa yang Dr. Burry lakukan. Pada suatu waktu, Ben tiba-tiba menghardik mereka dan berkata:


Kita baru saja bertaruh melawan ekonomi Amerika. Yang berarti jika kita benar, orang akan kehilangan rumah. Orang akan kehilangan pekerjaan. Orang akan kehilangan tabungan dan dana pensiun. [Bank] menganggap manusia sebagai angka saja. Saya beri tahu sebuah angka untuk Anda: setiap 1% angka pengangguran naik, 40.000 orang meninggal dunia. Tahukah Anda tentang itu?"

Ketika di realita akhirnya banyak cicilan yang wanprestasi, mereka semua bersiap-siap meraup keuntungan.  Namun, sistem berkata lain. Rating surat hutang-surat hutang tersebut tetap tinggi. Mulailah terkuak sistem yang penuh ketidakjujuran.

Pada tahun 2008, akhirnya krisis pun terjadi. Harga rumah di Amerika stagnan dan akhirnya turun. Jutaan rumah tidak terjual. Para protagonis film pun mendapatkan keuntungan mereka. Namun di sekeliling mereka, dunia digambarkan luluh lantak.

Salah satu dampak terbesarnya Lehman Brothers, bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat yang sudah berdiri selama 158 tahun pun bubar. Para karyawannya digambarkan berjalan keluar dari gedung kantor membawa kardus-kardus berisi barang mereka. Mereka menangis dan bersumpah serapah. Keluarga-keluarga pun kehilangan rumah mereka dan tinggal di tenda atau mobil.

Seorang karakter bernama Mark Baum (Steve Carell), yang turut meraup keuntungan dari krisis ini, menutup film dengan dialog yang terdengar ironis. Dia menyatakan bahwa pemerintah pasti akan melakukan bail out dengan uang pajak dari warga negara. Menurutnya, selama ini sistem mengetahui krisis ini akan terjadi. Mereka tidaklah bodoh, menurutnya, mereka hanya tidak peduli.

Rekannya pun menimpali bahwa setidaknya, beberapa orang pasti akan dipenjara karena tindakan mereka. Mark pun menjawabnya, “Aku tidak tahu, aku tidak tahu, Vinnie. Aku memiliki perasaan bahwa sepertinya dalam beberapa tahun ke depan orang-orang akan melakukan apa yang selalu mereka lakukan saat ekonomi jatuh. Mereka akan menyalahkan imigran dan rakyat miskin.”

Sang narator pun mengamini prediksi Mark dan menceritakan apa yang terjadi setelah krisis tersebut. Film pun berakhir. Sebelum credit title, beberapa catatan muncul menjelaskan bahwa dampak krisis di Amerika Serikat saja mencapai: sejumlah 5 trilyun USD dana lenyap, 8 juta orang kehilangan pekerjaan, dan 6 juta orang kehilangan rumah.

Charlie dan Jamie berupaya menuntut lembaga rating kredit, namun biro-biro hukum menertawakan mereka. Dr. Burry mencoba memberitahu pemerintah bagaimana dia bisa memprediksi krisis, namun tidak ada yang pernah menghubunginya. Dr. Burry sudah menutup perusahan pengelolaan investasinya. Dia kini masih berinvestasi secara kecil-kecilan pada satu komoditas saja: air.

Film The Big Short sungguh menghibur dari segi alur cerita. Hollywood kali ini berhasil menggabungkan komedi dan alur cerita yang memuaskan pemirsa dengan kritik-kritiknya. Dari film ini, kita bisa melihat kesenjangan yang sangat besar antara realita dengan bagaimana sistem finansial yang memuat realita kita sehari-hari bekerja. Bagaimana aksi 30 tahun yang lalu memperkuat asumsi-asumsi hingga mendorong krisis ekonomi global.

Film ini bisa memberikan catatan atau peringatan bagi kita, atau bahkan inspirasi, tentang tantangan kita dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir di semua sektor, hutang adalah roda yang menggerakan ekonomi saat ini. Apakah kita bisa mencoba bentuk pilihan-pilihan lain? Baik secara individu maupun secara kolektif? Pertanyaan-pertanyaan ini sungguh sulit dan bahkan bisa mengundang keheranan jika bukan cemoohan. Seperti ketika Dr. Burry menanyakan hal yang menurut para bankir sangat tidak sesuai dengan kebiasaan yang mereka percayai.

Namun, setiap langkah kebaruan hampir pasti membutuhkan pertanyaan di awal. “Apakah ini mungkin?”
 

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...