[PROFIL] SEJARAH DAN PERKEMBANGAN CAPACITAR

Berbagai peristiwa hidup yang tidak bisa diduga seringkali membawa dampak psikologis yang beragam bagi setiap orang. Keunikan karakter, struktur perkembangan otak, dan sejarah bagaimana seseorang dibesarkan mempengaruhi tingkat resiliensi atau daya lenting seseorang dalam menghadapi berbagai tekanan hidup. Gaya hidup serba cepat, penuh kompetisi, individualis, serta minimnya hubungan sosial karena kemajuan teknologi tanpa disadari telah menjadi makanan sehari-hari setiap orang. Selain itu, kondisi alam yang tidak stabil saat ini juga berkontribusi menghadirkan berbagai bencana, seperti banjir dan gempa bumi. Belum lagi para penguasa (pemerintah) di berbagai negara yang kerap membuat ancaman perang selalu siaga di depan mata. Paduan kondisi hidup ini membuat manusia semakin rentan terhadap masalah psikologis yang lama kelamaan bertransformasi menjadi sakit fisik dan ketidakmampuan untuk menjalani rutinitas sehari-hari. Sementara itu, tenaga psikolog meupun kesehatan mental lainnya sangatlah terbatas. Berkaca pada situasi ini, maka sangatlah penting untuk bisa membekali masyarakat di mana saja dengan kemampuan untuk membantu diri mereka sendiri, salah satunya ialah dengan memberikan pembekalan teknik-teknik penyembuhan diri (self-healing) yang praktis dan menembus batas budaya, bahasa, agama dan pendidikan yang dikenal sebagai karya Capacitar.
Capacitar yang berarti pemberdayaan (to empowerment) dalam Bahasa Spanyol merupakan sebuah organisasi nirlaba yang hadir guna memenuhi kebutuhan di atas. Bermula dari tahun 1980-an yaitu tahun-tahun perang di Amerika Tengah, Sr. Mary Hartmann, CSA; seorang anggota dari Nicaraguan Human Rights Commission, mengundang Patricia Cane (panggilan akrabnya “Pat”) untuk berbagi teknik perawatan kesehatan mental diri pada sebuah festival seni rakyat. Pada festival tersebut, Pat yang selalu berlatih Tai chi dan akupresur untuk merawat dirinya sendiri, Mary berkata “Wah, yang kamu lakukan itu luar biasa, kapan kamu mau mengajarkan itu semua kepada kita cara melakukannya?” Mary secara intuitif mengenali nilai dari praktek perawatan diri yang kuno tersebut untuk menolong orang-orang ketika mereka harus berhadapan dengan kekerasan dan trauma dalam hidup mereka. Melalui insight Sr. Mary itulah, Capacitar lahir. Dari orang-orang akar rumput di Nicaragua, lahirlah kata Capacitar – sebuah kata kerja Spanyol yang berarti memberdayakan, mendorong, membawa hidup – yang selanjutnya menjadi nama organisasi dan semangat perubahan. Dari Cantera;  sebuah pusat di Nicaragua, lahirlah metode pendidikan populer hasil kerja seorang Brazil; Paulo Freire. Melalui pendidikan popular, orang-orang ‘terbangun’ untuk mengenali kebijaksanaan dan harapan dalam diri mereka. Merekalah yang selanjutnya meneruskan lagi kepada orang banyak apa yang sudah mereka dapatkan. Capacitar mengadaptasi metode yang digunakan oleh Fraire ini untuk ‘membangkitkan’ kesadaran tubuh, mengintegrasikan keterampilan terkait tubuh, pikiran dan jiwa guna memberdayakan banyak orang menyembuhkan diri mereka sendiri sehingga mereka mampu untuk menjangkau dan mentransformasikan juga orang-orang di sekitar mereka.


PDSR 1702 0006 - Teknik self-healing berpasangan dengan metode pemijatan titik-titik akupresur
Tahun-tahun awal, workshop pertama di Amerika dan dikenal sebagai Healing Tent diadakan bagi rekan-rekan di Guatemala yang bersinggungan dengan kekerasan dan ancaman kematian di awal tahun 1990-an. Mereka meminta adanya workshop untuk relaksasi untuk membantu mengatasi kondisi psikologis mereka. Selanjutnya menyebar ke Chile dan di saat ini pula, Capacitar mulai menyusun manual workshop-nya untuk pertama kali dalam Bahasa Spanyol. Tahun 1993, Capacitar mulai diundang ke El Salvador untuk berkoordinasi dengan Healing Tent bagi Feminist Congress  di Amerika Latin dan Karibia. Seiring berjalannya waktu, tahun 1994 mulai menjadi sebuah badan hukum sebagai organisasi nirlaba. Tahun 1995, tim Capacitar dari 12 negara terdiri dari 25 orang wanita pergi ke negeri Tiongkok untuk mengkoordinasikan penyelengaraan Healing Tent bagi NGO World Forum on Women, dalam kolaborasi dengan Chinese Medical and Traditional Medical Associations. Selanjutnya karya Capacitar menyebar di Amerika menjangkau Peru, Bolivia, Brazil, Columbia dan Mexico.
Ketika Hurricane Mitch meluluhlantakkan Amerika Tengah tahun 1998, Capacitar mulai beralih fokus. Co-directors Joan Condon dan Patricia Cane dijadwalkan untuk bekerja di Honduras saat badai terjadi. Ketika mereka tidak bisa tiba sesuai waktu yang mereka janjikan, mereka menjanjikan akan kembali mengunjungi Honduras setelah hurricane berakhir. Namun, hurricane berlangsung hingga 8 hari dengan terjadinya banyak kematian dan kerusakan infrastruktur. Guna menanggapi kejadian ini, Patricia Cane mengubah fokus penelitian doktoralnya kepada studi penyembuhan trauma dan dampaknya terhadap tubuh, pikiran dan jiwa dari para orang yang mengalami trauma akibat Hurricane Mitch dan kekerasan politik. Buku manual Trauma Healing and Transformation merupakan hasil dari penelitian ini. Sejak itu, trauma healing menjadi hal yang selalu dikerjakan Capacitar dengan pemahaman yang lebih jelas terhadap proses, metode dan pendekatan lintas budaya sebagai bagian dari pendidikan popular yang menjadi pendekatan Capacitar untuk menyembuhkan trauma khususnya di kalangan masyarakat akar rumput.
Panggilan Capacitar selanjutnya datang dari Timor Leste yang baru saja mengalami kehancuran masif akibat voting kemerdekaan dari Indonesia. Tahun 2001, Joan Condon dan Mary Litell, OSF pergi ke Timor Leste untuk bekerja bersama para keluarga, tawanan serta para yatim piatu. Ditambah lagi dengan adanya bom Bali, Capacitar memperpanjang jangkauannya ke Indonesia dan setelah tsunami serta gempa bumi yang dahsyat, Capacitar memberikan tranining juga di berbagai wilayah dan zona konflik. Menyambung karyanya di Indonesia, Mary Litell dan Patricia Cane mendapat kesempatan lagi untuk berkiprah di Afrika; Tanzania dan Kenya dimana banyak penderita AIDS yang menjadi peserta dalam workshop Capacitar. Semakin banyaknya tempat bagi Capacitar untuk berkiprah, semakin besarlah komitmen Capacitar dalam mengatasi PTSD (Posttraumatic Stress Disorder) dan CTSD (Continuing Traumatic Stress Disorder). Komitmen yang besar ini dituangkan dalam bentuk pelatihan bagi multiplier di berbagai negara, manual Capacitar for Kids, emergency kits yang bisa diunduh dari website Capacitar.
Berbagai teknik Capacitar diadopsi dari berbagai negara, seperti Tai Chi (Cina) , Pal Dan Gum (Cina dan Korea), Finger Holds (Jepang-Jin Shin Jyu Tsu), Accupressure, The Holds, Polaritas, Pain Drain, dan lain sebagainya merupakan teknik-teknik yang bekerja pada modalitas tubuh. Hal ini sejalan dengan prinsip kerja otak manusia dimana otak emosi memiliki hubungan langsung dengan tubuh, namun sebaliknya otak emosi hanya kecil kemampuannya untuk bisa dipengaruhi oleh otak Bahasa (rasio). Dengan demikian, bekerja langsung dengan tubuh para korban trauma dan stres yang berkepanjangan merupakan cara yang cukup efektif untuk memberi kemampuan kepada tubuh melakukan relaksasi. Ada yang mengatakan bahwa mempelajari Tai Chi Capacitar memampukan mereka untuk lebih bisa mengendalikan diri untuk tidak menjadi pribadi yang reaktif terhadap berbagai peristiwa. Pain Drain beberapa kali pernah diceritakan mampu untuk meringankan penderitaan orang yang sakit. Finger Holds membantu orang untuk melepaskan emosi yang selama ini ter-block baik karena larangan untuk menangis, ketakutan akan hukuman yang lebih parah ketika mengekspresikan emosi dan sebagainya. Emosi-emosi yang bisa tersalur dengan baik akan mengurangi kemungkinan seseorang mengalami sakit fisik atau bagi mereka yang telah mengalami sakit fisik, saluran emosi yang baik mampu meringankan rasa sakit di fisik. Semuanya ini menjadi bukti betapa erat kaitan emosi dan tubuh. Kepraktisan yang terkandung di dalam berbagai teknik ini juga membuatnya mudah untuk dipelajari siapa saja bahkan mereka yang tidak mengenyam pendidikan sekalipun.


PDSR 1702 0004 - Berlatih Pal Dan Gum bersama-sama dengan Capacitar di Rumah KAIL
Di Indonesia sendiri, saat ini, penyebaran Capacitar mulai lebih menjangkau ke berbagai kota sejak diadakannya training kedua multiplier. Kira-kira lebih dari 15 orang multiplier cukup aktif untuk meneruskan karya Capacitar ke berbagai kalangan dengan pesan untuk meneruskan lagi pengetahuan yang mereka peroleh kepada siapapun yang membutuhkan. Telah cukup banyak orang-orang yang merasa terbantu dengan melakukan latihan rutin dari teknik-teknik Capacitar. Banyaknya teknik membuat tiap orang bisa memilih sendiri teknik mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Di dalam era yang penuh dengan persaingan politik dan sebaran isu SARA yang mengkhawatirkan, sangatlah bermanfaat apabila siapapun yang sudah pernah mengenal Capacitar, mengetahui beberapa tekniknya dapat membagikannya kepada siapapun yang membutuhkan. Bukan kesempurnaan gerak dan teori yang penting dalam Capacitar, namun kesediaan untuk berbagi dan hadir sepenuhnya bagi orang lain menjadi kunci yang membuat teknik-teknik Capacitar bisa memberikan perdamaian dalam diri orang-orang yang mengenalnya. Damai dalam diri adalah titik awal perwujudan damai di dunia. Saat ini, apabila para pembaca memiliki ketertarikan untuk mengenal lebih jauh mengenai Capacitar dan memiliki kelompok kecil yang ingin belajar teknik penyembuhan diri bersama, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui Kail.
Makna Logo Capacitar


C:\Users\user\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\Capacitar.jpg
Desain logo Capacitar berasal dari pre-Colombian berupa lotus, sebuah simbol pencerahan di banyak budaya. Gambar ini menyimbolkan kembalinya manusia pada kehidupan – berakar pada energi di bumi dengan tangan merentang yang menjangkau energi dari surge, tangan yang menyatu dalam solidaritas di seluruh dunia dan benih kehidupan yang berkembang di dalamnya seperti janin.


Situs resmi Capacitar adalah : www.capacitar.org .

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...