“Beli gula sih gula import aja, harganya lebih murah loh daripada harga gula lokal... lumayan kan ngirit!”
“Bukannya ngga cinta produk dalam negeri, tapi beras Thailand sudah lebih enak harganya juga ngga jauh beda sama beras kita...”
“Mana bisa menanam pada musim tanam sekarang? Harga pupuk dan bibit makin mahal! Harga panen makin murah saja!”
Begitulah komentar yang sering kita dengar terlontar dari masyarakat kita. Keadaan dengan berlimpahnya produk luar negeri di pasaran lokal, kalah bersaingnya produk lokal hingga ketidakberdayaan petani di suatu negara yang katanya negara agraris.
Masalah ini muncul tak lepas dari perubahan sistem pertanian dari pertanian organik yang menggunakan sarana produksi yang dibuat petani sendiri ke sistem pertanian kimia, yang menggantungkan pada sarana produksi buatan pabrik. Petani mulai tergantung pada Negara dari mulai pengadaan dan harga bibit, pupuk, insektisida dan infrastruktur lainnya. Padahal, dengan sistem pertanian kimia ini, banyak sekali kerugian yang dialami oleh para petani. Beberapa diantaranya adalah rusaknya kesuburan dan struktur tanah, hilangnya keseimbangan alam, rusaknya lingkungan serta rusaknya suatu sistem pertanian yang berkelanjutan.
La Via Campesina
Berangkat dari keprihatinan akan nasib yang dialami oleh petani hampir di seluruh belahan dunia, maka terbentuklah La Via Campesina. La Via Campesina merupakan suatu gerakan yang mengorganisir para petani kecil hingga menengah, para pekerja tani, perempuan desa dan penduduk asli di Asia, Afrika, Amerika dan Eropa. Gerakan ini merupakan gerakan yang bersifat otonomi dan pluralis, tidak terikat oleh kepentingan politik, ekonomi atau kepentingan lain. Sampai saat ini, La Via Campesina bergerak di delapan wilayah,- Eropa, Asia Tenggara, Asia Utara, Asia Timur Laut, Amerika Utara, Wilayah Karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan serta Afrika.
Kedaulatan Pangan
Konferensi La Via Campesina Internasional yang ke-4 diadakan di Sao Paulo, Brazil, tahun .... Tujuan umum dari konferensi ini adalah untuk mengembangkan hubungan antara organisasi-organisasi serta gerakan-gerakan para petani sehingga mereka memiliki kesamaan visi tentang bentuk perjuangan dan siapa lawan mereka; untuk membuat suatu lompatan dalam hubungan internal dan eksternal mereka sendiri dalam melawan situasi internasional.
Dalam konteks ini, isu kedaulatan pangan menjadi isu yang paling penting untuk mengerti proses-proses pengorganisasian dunia petani. Kedaulatan pangan adalah hak yang menyatakan bahwa semua orang berhak untuk mendefinisikan kebijakan sistem pertanian dan kebijakan pangan mereka tanpa adanya pengaruh dari negara lain. Definisi ini merupakan definisi politis penting yang oleh La Via Campesina telah disetujui dalam pertemuan World Food Summit di tahun 1996,- yang berseberangan dengan konsep “Keamanan Pangan” FAO.
Saat ini para petani dunia menghadapi model ekonomi yang berdasarkan pada konsentrasi kekayaan dan kekuasaan yang membuat berakhirnya kemerdekaan dan keamanan pangan secara mendunia; matinya keanekaragaman budaya dan ekosistem-ekosistem yang telah menyangga kehidupan di planet kita ini. Karena alasan ini, La Via Campesina tidak melupakan bahwa prioritas petani baik pria maupun perempuan adalah untuk menghasilkan makanan yang sehat, bebas dari organisme yang sudah dimodifikasi secara genetic (GMOs) dan tidak terlibat dari kepentingan perdagangan yang merusak yang diberikan oleh WTO.
Oleh karena itu, kedaulatan pangan menandakan partisipasi aktif dari gerakan-gerakan petani dalam proses mendefinisikan sistem pertanian mereka dan kebijakan-kebijakan pangan yang mana kapasitas produksi pangan didasarkan dari sistem produksi yang beragam yang akan menjamin kedaulatan dan kemandirian pangan penduduk dunia. Pada kenyataannya, masalah pelik ini semakin hari semakin problematik. Terlebih dengan adanya kontradiksi yang semakin meruncing seperti adanya kesepakatan perdagangan bebas.
Dengan tidak adanya pajak dan ketiadaan kebijakan kuota dari pemerintah, produksi petani lokal kita harus bersaing harga menghadapi gempuran produk petani luar yang datang. Sulit untuk memenangkan persaingan ini karena modal mereka lebih besar sehingga produk mereka dapat dijual dengan harga relatif lebih murah. Ditambah lagi dengan perdagangan berlandaskan politik dumping, harga produk pertanian di dunia sekarang dijual dengan harga lebih rendah daripada harga produksinya. Hal ini merupakan salah satu penyebab kesulitan untuk pertanian keluarga di seluruh dunia.
Sebagai manusia, sebagai organisasi dan sebagai petani, ada senjata-senjata yang dapat digunakan untuk melawan setan kapitalisme. Kemampuan untuk memegang kendali atas benih, bebas dari pestisida dan pupuk kimia menjadi salah satu kunci penting menuju ke arah kedaulatan pangan. Untuk meraih sukses dalam semua hal-hal ini, para petani yang bergabung dalam La Via Campesina merasa amatlah perlu untuk mengorganisir diri dan membangun gerakan global. Kemampuan untuk mengorganisasir diri tidak dapat diprivatisasi dan akan terus menjadi hak yang dimiliki oleh setiap orang di dunia.
(Sumber: www.viacampesina.org, ditulis oleh Oda)
No comments:
Post a Comment