[RUMAH KAIL] Merdeka dari Uang di Rumah KAIL

Oleh: Melly Amalia - Koordinator Rumah KAIL

Sejak berdiri sampai sekarang, KAIL banyak berinteraksi dengan para aktivis. Banyak dari para aktivis ini memiliki berbagai tujuan hidup yang mulia, yaitu membuat perubahan dunia ke arah yang lebih baik di berbagai bidang. Masalahnya, kerja-kerja yang mereka lakukan seringkali tidak menghasilkan banyak uang. Jangankan banyak, batas cukup pun seringkali tidak terpenuhi. Kerja-kerja untuk membuat perubahan yang dibutuhkan seringkali merupakan kerja-kerja inisiatif baru yang belum dikenal orang, belum dianggap penting dan bahkan belum diketahui keberadaannya sebagai profesi. Jangankan mendapatkan dukungan finansial, kerja-kerja untuk membangun kesadaran akan pentingnya yang dilakukan itupun sudah membutuhkan energi tersendiri. Uang seringkali menjadi batu sandungan terbesar dari para aktivis untuk mempertahankan idealismenya.

Permakultur
Sebagai kelompok pendukung para aktivis, KAIL mencoba menerapkan berbagai inisiatif untuk melepaskan diri sebanyak mungkin dari ketergantungan akan uang. Meskipun belum banyak hasil yang bisa dilihat, setidak-tidaknya ada beberapa prinsip yang sudah diterapkan di berbagai aspek organisasi KAIL. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

Sistem Barter untuk Mengikuti Kegiatan-kegiatan KAIL

Di dunia modern ini, untuk mengikuti berbagai kegiatan, khususnya berbagai kegiatan pengembangan diri, kita perlu membayar dengan uang. Dengan demikian akses ke ilmu pengetahuan pun berbanding lurus dengan kemampuan membayar. Sebaliknya, kepemilikan ilmu pengetahuan akan meningkatkan peluang untuk menghasilkan uang. Di dalam sistem semacam ini, terjadilah lingkaran yang terus memperkuat, yang punya uang tambah pintar, yang pintar tambah kaya, yang kaya bisa membayar untuk menjadi lebih pintar dan seterusnya. Terjadilah jurang yang makin besar antara mereka yang kaya dan yang miskin.

Hari Belajar Anak
Di KAIL, kesenjangan itu berusaha dikurangi. Pelatihan-pelatihan dan kegiatan-kegiatan KAIL tidak harus diakses dengan menggunakan uang. Tetapi pelatihan-pelatihan dan kegiatan-kegiatan itu tidak ada yang gratis. Semua yang terlibat berkontribusi. Uang digunakan sebagai salah satu cara untuk mempermudah pemberian kontribusi. Jika uang tidak dimiliki, maka ada seribu satu cara lain yang bisa digunakan untuk memberikan kontribusi dan bisa berkegiatan di KAIL.

Salah satu cara pemberian kontribusi adalah dengan menggunakan barter dengan jam relawan. Pelatihan-pelatihan dan kegiatan-kegiatan di KAIL dapat diakses dengan memberikan kontribusi sejumlah jam kerja untuk melakukan berbagai kegiatan yang ada di KAIL. Kegiatan-kegiatan itu beraneka macam, mulai dari mengurus tanaman di kebun KAIL, menjadi panitia (EO/petugas dokumentasi) di berbagai kegiatan KAIL, menerjemahkan berbagai media pembelajaran KAIL, menjadi pembicara/mentor/fasilitator, mengurus perpustakaan, sampai mengurus Rumah KAIL. Barter ini juga sangat fleksibel dilakukan dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan ketersediaan waktu, keahlian dan minat masing-masing. Cara lain untuk memberikan kontribusi adalah dengan memberikan barang. Barang yang diberikan bisa berupa berbagai bahan makanan untuk keperluan konsumsi kegiatan KAIL, baik makanan jadi maupun bahan mentah. Untuk sumbangan dalam bentuk ini, syaratnya cuma satu, yaitu tidak menghasilkan sampah.

Jenis barang lain yang bisa disumbangkan adalah pohon, benih dan bibit untuk ditanam di kebun KAIL, berbagai perlengkapan rumah tangga untuk melengkapi perlengkapan Rumah KAIL, berbagai peralatan pendidikan untuk digunakan di kegiatan-kegiatan KAIL, buku untuk melengkapi perpustakaan KAIL dan banyak lagi. Semua barang tersebut tidak melulu harus baru, barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan pun, akan diterima.

Bentuk kontribusi lain yang juga bisa diberikan adalah akses. Misalnya dengan memberikan KAIL akses gratis ke berbagai sumber pengetahuan yang akan memperkaya layanan KAIL, akses gratis ke berbagai kebutuhan KAIL, akses untuk memperluas dampak kegiatan-kegiatan KAIL dan sebagainya.

Skema Subsidi Silang antar Program KAIL, antar Individu, antar Komunitas.

Dalam kondisi tertentu, untuk melaksanakan program KAIL agar tetap berjalan, ada juga yang menggunakan skema subsidi silang antar program. Salah satu tujuannya adalah supaya lebih banyak orang bisa mendapatkan akses layanan KAIL dan dapat memberikan manfaat lebih banyak. Bentuk subsidi silang bisa dilakukan dengan sesama program KAIL, antara KAIL dan individu yang mempunyai ketertarikan dengan layanan KAIL, atau pun KAIL dengan komunitas atau lembaga yang dari sisi pendanaan tidak punya tapi bila komunitas atau lembaga tersebut mendapatkan layanan KAIL akan berpengaruh besar terhadap perubahan positif yang diharapkan.

Pelatihan Cara Berpikir Sistem
Contohnya adalah, ada satu kelompok yang minta difasilitasi oleh KAIL dan KAIL merasa banyak kesesuaian visi misi dengan kelompok tersebut. Sehingga KAIL perlu mendukung program-program yang dilakukan oleh kelompok itu, salah satunya dalam bentuk dukungan layanan pelatihan. Selain itu, setiap orang yang hadir diharapkan dapat berkontribusi dalam bentuk apapun. Ada yang membawa bahan mentah makanan seperti beras, telur, dll, ada yang memberikan waktunya untuk memasak dan mengolah bahan mentah menjadi masakan, ada yang mencuci piring dan bersih-bersih, juga ada yang mengelola kebun KAIL.

KAIL ingin membuat itu semua menjadi mudah dan akan banyak orang bisa merasakan manfaat layanan yang KAIL berikan. Semua bentuk kontribusi akan kami terima. KAIL ingin mengajak semua orang untuk proaktif agar bisa mendapatkan akses segala aspek pembelajaran dengan adil dan setara. Terutama me-merdeka-kan diri dari uang!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...