Setiap orang mendambakan kemerdekaan atau kebebasan. Bebas dari segala hal yang mengekang tingkah laku, pendapat, maupun ekspresi diri sebagai manusia. Namun, ada beberapa hal dalam kehidupan sehari-hari yang seringkali dianggap sepele, namun tanpa disadari, ia mampu mengekang kebebasan manusia. Salah satu faktor yang mampu mengekang kebebasan manusia tanpa disadari tersebut adalah : waktu.
Bagaimana mungkin manusia bisa terjajah oleh waktu? Mari kita simak cuplikan cerita berikut ini :
Suatu hari, Wendy mendapat tugas dari dosen untuk mengerjakan sebuah karya tulis sebanyak 50 halaman. Waktu pengerjaan karya tulis tersebut selama satu bulan. Dalam satu bulan itu, dosen mengizinkan setiap mahasiswa untuk menggali ide penulisan dengan cara wawancara lapangan maupun studi literatur untuk memperkaya isi karya tulis tersebut.Minggu pertama, Wendy berpikir, “Ah, baru juga minggu pertama, santai dulu saja, ah. Kan, tugasnya baru bulan depan dikumpul!”
Minggu kedua pun sama. Wendy belum bergeming memulai karya tulisnya.
Minggu ketiga, Wendy baru mulai bergerak mencari literatur maupun narasumber untuk diwawancara. Ternyata, literatur untuk karya tulisnya susah didapat. Narasumber yang ia hubungi juga sulit dihubungi.
Memasuki minggu keempat, Wendy mulai panik. Karya tulis yang dia garap baru mencapai seperempat dari target. Ia mulai gencar mengejar narasumber yang akhirnya berhasil ia temui. Ia bergadang selama satu minggu, dari pagi hingga larut malam mengerjakan karya tulis tersebut. Sampai akhirnya karya tulis tersebut dikumpulkan, Wendy merasa kurang puas, karena ia belum maksimal melakukan riset maupun wawancara terhadap narasumber.
Sesungguhnya, waktu adalah modal setiap orang. Waktu adalah kekayaan yang dapat menjadi anugerah bagi semua orang. Namun demikian, ketika manusia tidak menggunakan waktu yang ia miliki sebagaimana mestinya, maka waktu yang akan mengejar-ngejar manusia. Cerita di atas adalah contoh seseorang yang dikejar-kejar oleh waktu. Wendy dikejar waktu, yang disebabkan oleh penundaan yang ia lakukan sendiri.
Masalah yang sering terjadi adalah kebanyakan orang diperbudak oleh waktu. Seperti kerbau yang dicocok hidungnya, ia terseret oleh pergerakan waktu. Semua hal yang dilakukannya menjadi sangat tergantung kepada waktu. Itu disebabkan karena sebagian besar orang menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat, dibandingkan mengerjakan apa yang menjadi kewajiban mereka.
Beberapa orang tidak menempatkan prioritas kegiatan dalam skala waktu, sehingga seringkali waktu terbuang untuk kegiatan yang non-prioritas. Pada saat tiba mengerjakan kewajiban utama, mereka menjadi terburu-buru mengerjakannya.
Untuk melepaskan diri dari penjajahan waktu, maka berikut ini tips-tips yang dapat Anda ikuti.
Tips 1 : Kuasai waktu
Jangan biarkan waktu yang mengatur Anda. Sebaliknya, kuasailah waktu, dengan cara mengelolanya. Dengan mengelola waktu, Anda menempatkan rencana-rencana Anda ke dalam skala waktu pelaksanaan. Jadi, rencana tidak hanya sebatas rencana, tetapi juga sampai kepada target waktu pelaksanaan atau penyelesaian dari rencana tersebut. Ketika waktu pelaksanaan rencana itu tiba, lakukan rencana-rencana Anda dengan sungguh-sungguh. Setelah rencana itu selesai dilakukan, lakukan evaluasi atau refleksi atas kegiatan tersebut. Anda dapat melihat kembali, bagaimana perasaan Anda setelah rencana tersebut terlaksana, apakah yang harus diperbaiki dari kegiatan tersebut, apakah rencana tersebut telah terselesaikan seluruhnya atau memerlukan waktu tambahan. Dengan demikian, Anda menguasai waktu dan memaksimalkan rencana Anda hingga selesai. Jika Anda tidak menempatkan rencana Anda ke dalam skala waktu, Anda membiarkan diri Anda sendiri terhanyut oleh waktu.Ada bermacam-macam cara setiap orang dalam mengelola waktunya setiap hari, seperti misalnya : menuliskan to-do lists setiap hari, membuat perencanaan dengan cara penentuan prioritas. Ada bermacam-macam pula alat (tools) yang digunakan untuk mengelola waktu. Ada yang menulis di buku agenda, ada yang membuat jadwal kegiatannya di papan atau kertas yang ditempelkan di dinding, ada pula yang menyimpan jadwal di gadget mereka.
Tips 2 : Memanfaatkan waktu
Waktu bersifat irreversible, tidak dapat diputar kembali. Waktu adalah sesuatu yang bergerak maju, tak pernah mundur. Oleh karena itu, manfaatkan waktu yang Anda miliki sebaik mungkin, untuk meraih setiap peluang yang ada, yang kemungkinan di masa depan tidak akan datang untuk kedua kalinya. Jangan buang waktu Anda dengan kegiatan yang tidak bermanfaat bagi perkembangan diri maupun orang lain. Orang yang memanfaatkan waktunya dengan hal-hal bermanfaat akan menjadi lebih ‘kaya’ dibanding mereka yang membuang waktu. Hal-hal yang dapat menambah manfaat pada Anda antara lain : membaca buku, berolahraga, menjalin waktu berkualitas dengan keluarga, menjalin kerjasama saling menguntungkan dengan orang lain. Ketika seseorang memanfaatkan waktunya untuk hal-hal berguna, maka ia lebih siap menghadapi tantangan atau persoalan yang menghadang dibandingkan orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan hal-hal bermanfaat.Tips 3 : Fokus pada proses yang berjalan
Waktu telah disediakan bagi kita untuk berproses bersama hal-hal yang kita kerjakan atau rencanakan. Namun, adakalanya orang tidak sabar pada proses yang berjalan, ingin serba instan. Maka ia tergesa-gesa menyelesaikan pekerjaannya tanpa melihat kembali apakah hasil pekerjaannya sudah cukup layak dipertanggungjawabkan atau tidak. Pada kasus lain, ada orang yang justru membandingkan proses yang dijalaninya dengan proses yang dijalani oleh orang lain. Ia menyandarkan parameter keberhasilan dirinya pada keberhasilan orang lain. Padahal, setiap orang memiliki bakat unik yang tidak dapat dibandingkan antara satu orang dengan yang lainnya. Jika diri Anda masih terpaku pada sikap-sikap tersebut, maka sikap-sikap tersebut justru akan semakin membuang waktu Anda. Anda menjadi tidak fokus pada kebaikan diri sendiri dan pada hal-hal yang Anda lakukan. Pada akhirnya, hasil pekerjaan Anda menjadi tidak maksimal.Tips 4 : Percaya pada orang lain
Dalam setiap penyelesaian pekerjaan atau kegiatan yang Anda lakukan, Anda perlu mempercayai orang lain untuk membantu Anda. Anda tidak dapat melakukan semua hal sendirian. Hasil terbaik didapatkan dari kerjasama yang baik dan saling melengkapi, bukan dari kerja satu orang sendiri saja. Oleh karena itu, fokuslah pada bagian kegiatan di mana Anda bisa mengerjakan paling baik, sementara itu, delegasikanlah bagian lain dari kegiatan yang harus diselesaikan itu kepada orang lain yang memiliki kompetensi di bagian tersebut. Dengan bekerja bersama orang lain, Anda dapat menyelesaikan target-target Anda tanpa harus dikejar oleh waktu.Tips 5 : Memaknai waktu
Ketika Anda telah berusaha sebaik mungkin menggunakan waktu untuk melaksanakan rencana maupun pekerjaan Anda, tetapi bila sesuatu terjadi, yang menyebabkan waktu penyelesaian pekerjaan menjadi mundur atau diperpanjang, Anda tidak perlu cemas atau gelisah. Jangan anggap diri Anda telah gagal mengelola waktu atau tidak becus melakukan pekerjaan tersebut. Anda perlu melihat peristiwa ini dengan sudut pandang yang berbeda. Bisa jadi, Anda diberi kesempatan tambahan untuk mengasah keterampilan atau pengalaman Anda dengan lebih baik lagi, melalui perpanjangan waktu tersebut. Bisa jadi, saatnya memang belum tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda. Anda hanya perlu memaknai waktu yang telah Anda gunakan sebagai momen pembelajaran yang berharga untuk hidup Anda.Waktu bisa menjadi teman atau lawan, tergantung pada bagaimana Anda memperlakukannya. Oleh karena itu, ariflah berproses bersama waktu. Atur dan manfaatkan waktu sebaik mungkin, dengan demikian, waktu akan menjadi sarana yang mendukung perkembangan diri Anda menjadi lebih baik!
Sumber: www.albashiroh.net.jpg |
No comments:
Post a Comment