[TIPS] Membangun Kebiasaan Membaca Aktivis

Penulis: Any Sulistyowati

Adakah waktu yang rutin anda luangkan untuk membaca? Apakah bacaan tersebut berkontribusi pada peningkatan efektivitas kerja-kerja yang anda lakukan? Jika anda menjawab ya untuk kedua pertanyaan di atas, maka saya mengucapkan “SELAMAT” karena berarti anda telah memiliki kebiasaan membaca yang bermanfaat untuk peningkatan efektivitas kerja-kerja aktivis anda. Jika anda menjawab belum, maka tulisan ini mungkin bermanfaat untuk anda dalam membangun kebiasaan membaca.

Hambatan-hambatan dalam membangun kebiasaan membaca

Ada banyak hambatan yang dihadapi banyak orang dalam membangun kebiasaan membaca. Hambatan-hambatan tersebut di antaranya adalah: kemauan , waktu, ketersediaan bacaan, ketersediaan sumberdaya untuk mengakses bacaan, berbagai hambatan teknis terkait ketrampilan membaca, masalah fisik dan tidak ada teman. Dalam tulisan ini, akan diulas masing-masing hambatan dan beberapa alternatif penyelesaiannya satu per satu.

Kemauan
Hal pertama yang dibutuhkan untuk membangun kebiasaan membaca adalah kemauan. Sebagaimana kata pepatah, “jika ada kemauan, di situ ada jalan”; hal yang sama berlaku pada kemauan membangun kebiasaan membaca. Masalahnya, bagaimana membangun kemauan?

Untuk membangun kemauan, pertama-tama diperlukan kesadaran. Kesadaran yang kemungkinan akan menumbuhkan kemauan antara lain kesadaran akan manfaat apa yang akan diperoleh melalui kebiasaan tersebut. Hal yang sama berlaku untuk kebiasaan membaca.

Coba anda bayangkan manfaat apa yang anda akan dapatkan apabila anda meluangkan waktu secara rutin untuk membaca. Tuliskan semua manfaat itu di dalam sehelai kertas dan renungkanlah sejauh mana anda menginginkan manfaat tersebut anda peroleh.

Jika Anda merasa manfaat-manfaat tersebut sangat penting untuk keberhasilan kerja-kerja aktivis anda, buatlah strategi tentang bagaimana Anda dapat mewujudkan niat Anda tersebut. Strategi yang Anda pilih perlu dibuat realistis. Artinya, strategi tersebut perlu mempertimbangkan kebiasaan Anda yang lain. Sebagai contoh, mungkin anda perlu mempertimbangkan langkah-langkah bertahap untuk membangun kebiasaan membaca. Misalnya, pertama-tama Anda dapat menargetkan membaca satu artikel per bulan. Kemudian secara bertahap, jumlah tersebut bertambah menjadi satu artikel per minggu dan sampai akhirnya mungkin menjadi satu artikel perhari.

Ketika strategi sudah ditetapkan, Anda perlu memperhitungkan bagaimana Anda dapat menerapkan strategi tersebut secara konsisten. Untuk itu Anda mungkin perlu mempertimbangkan ketersediaan waktu dan sumberdaya-sumberdaya lainnya seperti yang akan di bahas pada bagian selanjutnya dari artikel ini.

Waktu

Setiap orang memiliki akses terhadap jumlah waktu yang sama setiap hari. Dua puluh empat jam sehari. Tidak lebih. Tidak kurang. Yang berbeda adalah bagaimana masing-masing memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Jika Anda merasa kesulitan memperoleh waktu untuk membaca, maka yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut. Pertama-tama, Anda perlu memahami dulu pola penggunaan waktu Anda. Setelah itu barulah Anda mencari kemungkinan-kemungkinan di waktu mana Anda memiliki peluang melaksanakan kegiatan membaca sebagai kebiasaan baru Anda.


Untuk memahami pola penggunaan waktu Anda, Anda mungkin dapat terbantu dengan menggunakan kerangka dari Stephen Covey, penulis buku best seller, Seven Habits of Highly Effective People. Menurut Covey, penggunaan waktu dapat dikategorikan ke dalam empat kuadran. Yang termasuk kategori kuadran pertama adalah kegiatan-kegiatan yang penting dan mendesak. Contoh kegiatan-kegiatan kuadran satu di antaranya: mengejar batas akhir pengumpulan tugas. Termasuk dalam kategori kuadran dua adalah kegiatan-kegiatan yang penting tetapi tidak mendesak, misalnya berolah raga setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh. Kuadran tiga berisi kegiatan-kegiatan yang tidak penting tetapi mendesak, misalnya mengangkat telepon yang ternyata berisi iklan atau tawaran produk-produk yang tidak berguna untuk hidup kita. Sementara yang termasuk dalam kuadran keempat adalah kegiatan-kegiatan yang tidak penting dan tidak mendesak. Contoh kegiatan-kegiatan kuadran empat adalah menghabiskan waktu untuk menonton film-film tidak bermutu dan berbagai kegiatan tidak berguna lainnya. Stephen Covey menyarankan bahwa jika kita ingin hidup kita efektif, maka kita perlu mengatur agar kegiatan-kegiatan kita sebanyak mungkin ada di kuadran dua. Untuk memperoleh waktu untuk kegiatan-kegiatan kuadran dua maka kita perlu mengurangi kegiatan-kegiatan yang berada di kuadran lainnya, khususnya kuadran empat dan kuadran tiga.


Kuadaran Waktu - Stephen Covey


Kebiasaan membaca yang dimaksud dalam artikel ini adalah kegiatan yang termasuk di dalam kuadran dua. Agar dapat memperoleh waktu untuk kebiasaan membaca ini, maka kita perlu mendata kegiatan-kegiatan apa saja yang kita lakukan yang termasuk di kuadran empat dan tiga. Setelah kegiatan-kegiatan tersebut terkumpul, kita pilih kegiatan-kegiatan mana saja yang sebaiknya kita tinggalkan dan kita gantikan dengan kebiasaan membaca ini.

Terutama bagi orang-orang yang sangat sibuk, sehingga tidak memiliki waktu lagi untuk kegiatan-kegiatan kuadran tiga dan empat, maka yang perlu dikurangi adalah kegiatan-kegiatan kuadran satu. Perlu dipahami, waktu untuk membaca tidak harus berupa blok waktu yang panjang. Jika Anda hanya memiliki waktu seperempat jam setiap hari sebagai waktu yang mungkin, maka gunakan itu. Seperempat jam sehari, berarti satu jam dalam empat hari, satu tiga perempat jam dalam seminggu, tujuh setengah jam dalam sebulan, sembilan puluh satu seperempat jam dalam setahun. Dalam seperempat jam, mungkin Anda hanya dapat membaca setengah halaman. Tetapi dalam sembilan puluh satu seperempat jam, mungkin Anda dapat menyelesaikan satu buku hampir dua ratus halaman. Intinya manfaatkan sumberdaya waktu yang anda miliki sebaik mungkin. Anda dapat memulai kebiasaan membaca dari waktu yang ada.

Ketersediaan bacaan

Di zaman modern ini, bahan bacaan tersedia dari berbagai sumber. Anda dapat pergi ke toko buku dan membeli buku kesukaan Anda. Anda juga dapat pergi ke perpustakaan. Anda bahkan dapat menjelajahi dunia maya untuk memperoleh berbagai artikel dan buku elektronik yang dapat diunduh secara gratis. Anda juga dapat masuk ke klub membaca dan saling bertukar bahan bacaan.



Ketersediaan sumberdaya untuk mengakses bacaan

Masalahnya, untuk mengakses bahan bacaan tersebut Anda memerlukan sejumlah sumberdaya lainnya. Misalnya untuk mendapatkan buku kesayangan di toko buku, Anda membutuhkan sejumlah uang. Untuk pergi ke perpustakaan Anda memerlukan transportasi. Anda mungkin juga memperlukan uang untuk membayar iuran anggota atau biaya peminjaman buku di perpustakaan tersebut. Untuk mengunduh artikel atau buku elektronik Anda membutuhkan akses internet. Bagaimana jika kepemilikan Anda akan sumberdaya-sumberdaya tersebut sangat terbatas?

Langkah pertama, Anda perlu mencari informasi bacaan yang Anda inginkan tersebut dapat diperoleh dari mana saja. Langkah kedua, pilihlah sumber yang paling sedikit membutuhkan sumberdaya. Misalnya untuk mendapatkan akses internet, Anda dapat pergi membawa laptop atau android Anda ke tempat-tempat umum yang memberikan layanan wifi gratis. Jika ada tidak memiliki laptop atau android Anda dapat pergi ke warnet. Jika Anda sedang tidak memiliki uang untuk membeli buku, anda dapat pergi ke perpustakaan atau tetap ke toko buku dan membaca di sana. Anda juga dapat pergi ke kios buku bekas untuk mendapatkan harga buku yang lebih murah. Atau mencari teman yang rela meminjamkan bukunya atau menjual buku yang telah selesai mereka baca dengan harga lebih murah.

Berbagai hambatan teknis terkait ketrampilan membaca

Berbagai hambatan teknis di sini antara lain adalah kecepatan membaca, kemampuan konsentrasi ketika membaca, durasi rasa nyaman dalam membaca, serta kemampuan berbahasa. Sebagaimana berbagai ketrampilan lainnya, ketrampilan membaca dapat dibangun dengan latihan sehingga menjadi kebiasaan. Ketrampilan ini dapat meningkat seiring dengan frekuensi latihan, tetapi juga dapat menurun apabila tidak digunakan setelah kurun waktu tertentu.

Jika Anda mengalami hambatan-hambatan teknis semacam ini, jangan putus asa. Langkah pertama, pilihlah bacaan-bacaan yang Anda sukai, sehingga anda termotivasi kuat untuk tetap membaca di tengah segala hambatan teknis tersebut. Setelah Anda cukup nyaman dalam membaca barulah memilih bahan bacaan yang lebih sulit dipahami dan membutuhkan konsentrasi dan upaya lebih tinggi untuk mencernanya.

Jika terdapat kendala bahasa atau istilah-istilah sulit, kamus mungkin dapat membantu. Sekarang bahkan tersedia kamus elektronik dan layanan penelusuran informasi yang berbasis internet. Anda tinggal mengetikkan kata-kata yang sulit tersebut di layar komputer, kemudian Anda akan terhubung dengan situs berisi informasi mengenai kata-kata sulit tersebut. Dengan menggunakan fasilitas internet, banyak waktu dapat dihemat dan informasi dapat dicari secara simultan dan waktu yang relatif singkat.

Masalah fisik

Yang termasuk dalam masalah fisik di sini antara lain: kondisi mata, daya konsentrasi, kondisi punggung dan berbagai persoalan fisik lainnya. Masalah fisik kebanyakan terkait dengan usia. Dengan bertambahnya usia seseorang, apalagi setelah melampaui umur 40, biasanya ada kemunduran fisik di sana sini. Kemunduran ini bisa dicegah dengan cara membangun kebiasaan hidup sehat, baik dari aspek konsumsi makanan, kecukupan istirahat dan olah raga. Sikap duduk juga berpengaruh terhadap kondisi punggung dan kenyamanan membaca.

Selain pola hidup sehat, kenyamanan membaca juga dapat didukung dengan berbagai fasilitas seperti kacamata bagi mereka yang bermasalah dengan mata, kursi atau sofa nyaman untuk membaca, lampu yang cukup terang serta ukuran huruf yang nyaman dipandang mata.

Dengan kebiasaan hidup sehat dan fasilitas pendukung membaca yang memadai diharapkan kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan.

Tidak ada teman

Untuk mencari teman Anda dapat pergi ke klub membaca atau Anda membuat sendiri perkumpulan membaca tersebut. Dengan berada di dalam kelompok, Anda dapat memperoleh dukungan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah bertambahnya akses buku melalui proses pertukaran dan peminjaman. Dengan peminjaman dan pertukaran, Anda dapat menghemat uang. Dengan uang yang ada, Anda dapat membeli buku yang lain, khususnya yang tidak dimiliki oleh teman-teman Anda. Jadi dengan jumlah uang yang sama, Anda dapat membaca lebih banyak buku.

Keberadaan teman juga memotivasi kita untuk terus membaca. Ketika kita dan teman menyukai buku yang sama, kita memiliki teman berdiskusi tentang buku tersebut. Kita punya teman yang memotivasi kita untuk terus membaca. Atau teman untuk membaca bersama.

Penutup 

Berbagai hambatan dalam membangun kebiasaan membaca, yaitu kemauan , waktu, ketersediaan bacaan, ketersediaan sumberdaya untuk mengakses bacaan, berbagai hambatan teknis terkait ketrampilan membaca, masalah fisik dan tidak ada teman telah dibahas di atas. Sekarang Anda sudah mengetahui berbagai hambatan dalam membangun kebiasaan membaca dan cara-cara mengatasinya. Semoga informasi tersebut dapat membantu Anda membangun kebiasaan membaca yang dapat meningkatkan efektivitas kerja-kerja perubahan yang Anda lakukan. Dengan berjalannya waktu, mungkin Anda akan menemui berbagai hambatan lainnya yang masih perlu Anda atasi. Semoga dengan terbiasa mengatasi hambatan-hambatan yang dibahas di atas, Anda tetap bertahan dalam membangun kebiasaan membaca. Keberhasilan Anda membangun kebiasaan membaca akan tergantung dari sejauh mana anda dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan tetap konsisten melaksanakan kebiasaan membaca di tengah segala hambatan yang anda hadapi. Selamat menikmati membaca.



***

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...