KAIL adalah sebuah organisasi yang salah satu misinya membantu para aktivis mencapai kualitas hidup yang tinggi meskipun dalam keterbatasan sumberdaya. Dalam menjalankan misi tersebut, nilai-nilai yang diperjuangkan adalah kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan kelestarian alam. Pangan adalah salah satu kebutuhan hidup yang paling dasar. Pertanyaannya adalah bagaimana meningkatkan kemandirian pangan para aktivis sekaligus menjaga kelestarian alam?
Salah satu upaya meningkatkan kemandirian aktivis dalam mencapai kualitas hidup yang tinggi dari aspek pangan adalah menghasilkan pangan dari kebun sendiri. Hal ini dilakukan KAIL dengan membuat eksperimen di kebun KAIL. Di Kebun KAIL terdapat berbagai jenis tanaman yang dapat dikonsumsi sehari-hari mulai dari umbi-umbian, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kebun tersebut dirancang dengan metode permakultur. Metode ini menerapkan prinsip-prinsip yang menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang. Dengan metode permakultur ini Kebun KAIL dirancang untuk menjadi kebun permanen dalam jangka panjang. Jika berhasil, maka waktu yang dibutuhkan untuk merawat kebun makin lama semakin berkurang, sementara produktivitas kebun semakin lama semakin meningkat.
Menanam makanan di kebun sendiri memiliki beberapa manfaat. Manfaat pertama, kita dapat memastikan bahwa makanan yang kita tanam adalah tanaman yang menyehatkan, baik untuk tubuh kita maupun untuk alam. Kita dapat memilih tanaman yang kita sukai serta cocok dengan kondisi tanah dan iklim yang ada. Dengan menanam sendiri, kita dapat memilih metode penanaman dan pemeliharaan yang aman, baik bagi tanaman maupun bagi alam. Misalnya, kita bisa menggunakan metode pertanian organis untuk memastikan tidak ada racun yang digunakan dalam proses produksi pangan kita. Kalau panen, kita dapat mengkonsumsinya dalam keadaan segar. Jika panen cukup banyak dan sering, maka pengeluaran pangan kita dapat berkurang. Biaya hidup kita menjadi lebih sedikit. Uang yang ada dapat dihemat untuk keperluan lainnya.
Kebun KAIL, sumber pangan bersama |
Selain memberikan manfaat untuk diri sendiri, keberadaan tanaman akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar kita. Dengan menanam, kita sekaligus membangun sistem pertanian yang menghidupkan dan menyehatkan tanah dan berbagai kehidupan di sekitarnya. Mikroba dan binatang-binatang kecil seperti cacing akan hidup, tumbuh dan berkembang. Mereka akan bekerja secara sukarela untuk mengolah dan menyuburkan tanah.
Selain itu, adanya tanaman juga membuat pemandangan menjadi indah, hijau, sejuk, segar dan tidak gersang. Kebun yang bagus dan cantik, tentu sedap dipandang mata dan membuat bahagia mereka yang memandangnya. Kegiatan berkebun juga dapat sekaligus berfungsi sebagai kegiatan rekreatif. Melalui kegiatan berkebun, kita dapat istirahat sejenak dari rutinitas kegiatan sehari-hari. Setelah berkebun, kita menjadi segar kembali dan siap menjalani rutinitas dengan semangat dan tenaga yang baru.
Di saat panen, apalagi saat panen berlimpah, kita juga berkesempatan berbagi hasil panen kepada para tetangga, teman dan kenalan. Kegiatan berbagi merupakan salah satu cara untuk membangun modal sosial. Semua hal di atas adalah hal-hal kecil yang secara langsung dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup kita.
Di dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan KAIL, kami mengutamakan penggunaan bahan-bahan pangan yang dipanen dari Kebun KAIL. Jika masih kurang, kami akan membeli bahan mentah dari warung di sekitar Rumah KAIL. Biasanya warung-warung itu menjual produk panen warga sekitar dan juga membeli dari pasar. Hanya jika tidak dapat diperoleh dari kebun maupun warung sekitar, barulah kami membeli di pasar atau supermarket.
Bahan-bahan pangan tersebut kemudian kami olah menjadi makanan sehat untuk dihidangkan sebagai bagian dari konsumsi kegiatan. Sayur-sayuran dan buah-buahan itu ada yang diolah menjadi makanan jadi, ada yang dikonsumsi langsung dalam bentuk segarnya. Di setiap acara makan bersama, kami selalu menceritakan asal usul makanan yang akan dihidangkan berikut proses pembuatannya.
Salah satu nilai positif dari menghasilkan pangan sendiri adalah kita tahu persis bahan-bahan apa yang digunakan di dalam makanan tersebut. Dengan menyiapkan sendiri makanan kita, maka kita dapat memilih bahan-bahan yang sungguh-sungguh aman untuk dikonsumsi. Kita dapat memilih bahan-bahan yang segar dan sehat. Selain itu kita juga dapat mengekspresikan kreativitas untuk menghasilkan makanan-makanan lezat dari kebun sendiri.
Sayuran di kebun KAIL, sumber konsumsi untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Rumah KAIL |
Selain nilai-nilai positif di atas, tentu saja ada kekurangannya. Salah satu kekurangan yang sering diungkapkan adalah waktu yang dibutuhkan serta upaya yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan pangan. Jika dilihat sekilas, memang tampaknya lebih sulit dan lama. Tetapi apabila dilihat dengan lebih jeli, menghasilkan pangan sendiri belum tentu lebih sulit dan lebih lama daripada membeli. Pada awalnya mungkin iya. Tetapi akhirnya semua akan tergantung dari kualitas kebun kita. Jika kebun permakultur kita sudah jadi dan permanen, maka kebun tersebut dapat terus menghasilkan pangan secara berkelanjutan dengan kebutuhan perawatan yang semakin menurun.
Sebagai contoh, di Kebun KAIL, kami menanam beberapa pohon pepaya. Caranya mudah saja. Kami menyebarkan biji pepaya yang kami beli dari tukang buah. Mula-mula, memang kami perlu merawat secara intensif dengan penyiraman, pemupukan dan penyiangan rumput di sela pohon-pohon pepaya yang masih kecil. Sekarang, ketika pohon-pohon pepaya tersebut sudah besar, kami tidak perlu lagi merawat mereka seintensif dulu. Karena masing-masing pohon sudah menghasilkan buah, maka satu-satunya langkah perawatan yang dibutuhkan adalah memanen. Saat ini kami sampai pada tahap mengalami produksi pepaya yang berlebih. Pepaya-pepaya tersebut bahkan masih bersisa meskipun di setiap kegiatan kami makan pepaya sebagai bagian dari konsumsi kegiatan.
Selain itu kami juga sudah membaginya kepada para tetangga dan juga kepada para staf untuk dibawa pulang. Kami juga berbagi pepaya untuk hewan-hewan di sekitar kami, kelelawar, tupai, marmot, ayam dan bebek. Semua sudah mendapat bagiannya, hingga kami bosan makan pepaya. Demikian juga dengan talas, daun ginseng, singkong, jambu, markisa, beri dan beraneka macam sayur dan buah lainnya. Singkat kata, beberapa jenis pangan sudah berkelimpahan dihasilkan dari Kebun KAIL.
Pepaya di kebun KAIL |
Seringkali, bagi kami yang sedang berada di Rumah KAIL, membeli makanan ke warung, rumah makan atau pasar, akan jauh lebih lama, lebih sulit dan lebih mahal, dibandingkan pergi ke Kebun KAIL, memanen sayuran segar, memasaknya di dapur Rumah KAIL dan menyantapnya selagi hangat.
Semoga lewat pengalaman menyantap makan bersama di Rumah KAIL, teman-teman terinspirasi untuk menanam dan mengolah makanan sendiri. Lewat proses ini, semoga kita semakin mandiri dalam memproduksi pangan sendiri. Dengan memproduksi pangan sendiri, kita dapat memilih untuk tidak tergantung pada produk-produk pangan yang proses produksinya bisa jadi merusak alam dan mengandung bahan-bahan yang mengganggu kesehatan. Kita memiliki pilihan untuk mengonsumsi pangan yang sehat dan diproduksi selaras alam. Semakin banyak jenis pangan yang kita produksi sendiri, maka kita akan semakin mandiri. Kita mendapat akses yang lebih baik untuk memperoleh makanan sehat dan segar. Posisi tawar kita untuk mengatakan TIDAK, pada produk pangan yang tidak sehat dan merusak alam akan semakin kuat.
Beragam hasil kebun KAIL |
Waluh rebus, buah potong dan perkedel talas adalah sajian konsumsi dari panen kebun KAIL |
Akhir kata, “Yuk, kita perjuangkan kedaulatan pangan kita lewat memproduksi pangan sendiri. Dengan kedaulatan pangan, kita akan berdaulat atas hak kita atas hidup yang lebih berkualitas!” Jika teman-teman ingin mulai berkebun dan membutuhkan asistensi tentang tanaman apa saja yang mudah tumbuh dengan perawatan minimal atau ingin mendapatkan benih/bibitnya, silakan berkunjung ke Rumah KAIL.
No comments:
Post a Comment